Loyalitas dan Keikhlasan: Rahasia Kebahagiaan Sejati

- Writer

Selasa, 15 Oktober 2024 - 21:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Imam Saokani, Mahasiswa asal Sembalun, Lombok Timur, NTB

SUARA UTAMA Dalam kehidupan, fokus pada diri sendiri, pengendalian diri, dan perhatian terhadap hal-hal kecil merupakan kunci menuju pencapaian yang besar. Melalui proses ini, tumbuhlah rasa percaya diri pada apa yang kita usahakan. Namun, satu hal yang perlu kita ingat adalah bahwa ego tidak akan membawa kita ke mana-mana. Justru, keikhlasanlah yang akan mengajarkan banyak hal, serta membawa kita pada kehidupan yang lebih baik.

Kisah Nabi Ibrahim AS memberi kita pelajaran berharga. Ketika diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya, Ismail, sebenarnya Allah tidak memerintahkannya untuk membunuh Ismail secara harfiah. Ibrahim hanya diminta untuk melepaskan rasa kepemilikan yang mendalam terhadap putranya. Sebab, pada hakikatnya, segala sesuatu di dunia ini adalah milik Allah.

Kita pun memiliki “Ismail” dalam hidup kita. “Ismail” bisa jadi adalah harta kita, karir kita, atau bahkan sesuatu yang sangat kita cintai dan pertahankan di dunia ini. Kisah Ibrahim mengajarkan tentang loyalitas tanpa batas kepada Allah, sementara Ismail menggambarkan keikhlasan tanpa pamrih.

Dalam kehidupan sehari-hari, jangan pernah merasa lebih baik dari orang lain hanya karena memiliki harta atau kekayaan duniawi. Semua itu tidak ada artinya di hadapan Allah. Keikhlasan, pengendalian diri, dan fokus pada pencapaian yang bermakna adalah apa yang akan membawa kita menuju kebahagiaan sejati.

Semoga Allah menganugerahkan kepada kita keshalihan Nabi Ibrahim dan keikhlasan Nabi Ismail, sehingga kita mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis : Imam Saokani

Editor : Mas Andre Hariyanto

Sumber Berita : Redaksi Suara Utama

Berita Terkait

Bang Onim dalam Aksi Bela Palestina di Subang: Berbagi di Tengah Derita, Empati di Tengah Duka
Kenapa Gairah Seks Pria Mulai Menurun di Usia 30-40 Tahun ke Atas?
Membangun Media Besar itu Harus Dari Blogspot itu Sendiri
Pers Bermartabat: Lawan Suap, Jaga Marwah Profesi Jurnalis
Menakar RPMK Kuasa Hukum Pengadilan Pajak Jelang Transisi ke MA
Sepeda Motor Itu Hilang Saat Aku Sujud
Ketua TP PKK kabupaten Dogiyai telah gelar rapat gladi resik dan pembagian atribut 
Hayya 3: Gaza – Ketika Film Menjadi Jalan Empati untuk Palestina
Berita ini 78 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 11:30 WIB

Bang Onim dalam Aksi Bela Palestina di Subang: Berbagi di Tengah Derita, Empati di Tengah Duka

Selasa, 24 Juni 2025 - 10:55 WIB

Kenapa Gairah Seks Pria Mulai Menurun di Usia 30-40 Tahun ke Atas?

Selasa, 24 Juni 2025 - 01:13 WIB

Membangun Media Besar itu Harus Dari Blogspot itu Sendiri

Senin, 23 Juni 2025 - 08:52 WIB

Pers Bermartabat: Lawan Suap, Jaga Marwah Profesi Jurnalis

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:14 WIB

Menakar RPMK Kuasa Hukum Pengadilan Pajak Jelang Transisi ke MA

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:07 WIB

Sepeda Motor Itu Hilang Saat Aku Sujud

Senin, 16 Juni 2025 - 16:50 WIB

Ketua TP PKK kabupaten Dogiyai telah gelar rapat gladi resik dan pembagian atribut 

Minggu, 15 Juni 2025 - 02:47 WIB

Hayya 3: Gaza – Ketika Film Menjadi Jalan Empati untuk Palestina

Berita Terbaru

Usai membangun Media besar itu harus dari blogspot itu sendiri

Artikel

Membangun Media Besar itu Harus Dari Blogspot itu Sendiri

Selasa, 24 Jun 2025 - 01:13 WIB

Dok:HMPS Manajemen UTAMA Jagakarsa

Berita Utama

Seminar Ekonomi HMPS Universitas Tama Jagakarsa

Senin, 23 Jun 2025 - 20:51 WIB