SUARA UTAMA-Makassar.
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., melakukan silaturahmi dengan civitas akademika terkait rencana grand opening Rumah Sakit Pendidikan UIN Alauddin Makassar yang akan dilakukan oleh menteri Agama. Menurutnya, rumah sakit pendidikan UIN Alauddin merupakan sebuah fasilitas strategis yang disebutnya sebagai legacy sekaligus rumah sehat bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat luas.(17 Juni 2025)
Dalam sambutannya, Prof. Hamdan menyampaikan bahwa kehadiran rumah sakit ini bukan sekadar pelengkap sarana kampus, tetapi merupakan simbol kemajuan institusi yang berdampak nyata bagi pendidikan, pelayanan, dan pengabdian. “Rumah sakit ini adalah legacy UIN. Ia bukan sekadar tempat berobat, tetapi rumah sehat yang menjadi kebanggaanp bersama,” ungkapnya.
Rektor menegaskan bahwa rumah sakit ini dirancang menjadi yang terbaik di antara rumah sakit pendidikan lain. Ia juga menekankan pentingnya membangun rasa memiliki (sense of belonging) di kalangan dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan terhadap fasilitas ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Prof. Hamdan juga menginstruksikan agar seluruh Ketua Program Studi (Kaprodi) berperan aktif menjadi juru bicara untuk mensosialisasikan keberadaan dan layanan rumah sakit ini kepada seluruh mahasiswa dan kolega.
Rumah Sakit Pendidikan UIN Alauddin Makassar telah memiliki 10 poli layanan utama, siap untuk melayani kebutuhan medis berbagai kalangan. Dalam upaya membangun budaya sehat di lingkungan kampus, rektor juga menekankan bahwa seluruh mahasiswa baru (maba) serta pegawai dengan status PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan awal di rumah sakit tersebut.
Rencana pembukaan ini, Rektor UIN Alauddin Makassar menegaskan posisinya tidak hanya sebagai pusat keilmuan Islam, tetapi juga sebagai lembaga yang peduli pada aspek kesehatan dan kesejahteraan warganya.
Penulis : Dr. Abdi Widjaja, M.Ag.
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama